Noragami buku 2 review


General Information

Author : Adachitoka
Penerbit         : Kodansha, Ltd (Jepang), PT Elex Media Komputindo (Indonesia)
Tahun terbit : 2015 (Indonesia)

Story

     Yato menekan Yukine dengan menggunakan sukma gadis itu untuk membunuh bukan menyelamatkannya, karena Yukine telah mencuri skatebord yang memiliki mata. Ketika Yato berusaha menyerang, Hiyori muncul untuk menutupi kesalahan Yukine dengan mengklaim dia yang sudah membelikannya. Bersamaan itu Dewa Bishamon, yang memegang dendam pribadi terhadap dirinya, muncul dan menyerang Yato.

Opinion

     Sebelum masuk ke cerita di dalam komik ini, kita bisa melihat di bagian summary yang terletak di jilid belakang dari komik ini memiliki beberapa kalimat yang tidak nyambung (setelah membaca manganya saya menangkap bahwa ada beberapa kalimat yang janggal di summary tersebut. Saya tidak tahu apakah hanya komik yang saya beli memiliki miss dalam cetakan kalimat atau semua summary di belakang komik memiliki kalimat yang sama. Mungkin bisa menjadi perhatian yang lebih untuk summarynya (tulisan summary di atas sama sekali tidak saya otak-atik dan sama persis dengan tulisan di komiknya)). Terlepas dari bagian summary, cover buku ke 2 menggambar tokoh yang baru akan muncul di buku 2 ini yaitu Bishamon bersama dengan shinki-shinki miliknya (ya benar, di cover buku ini shinki yang dimiliki Bishamon adlaah semua baju dan senjata yang ia gunakan, bisa kalian ketahui lebih detailnya setelah membaca manganya).

     Kalimat yang mengganjal bisa kalian cari sendiri dan sekarang saya akan masuk ke dalam inti dari review ini yaitu isi dari komik Noragami buku 2 ini.

      Buku 2 ini memiliki 4 bab, Bab 4 (dihitung melanjutkan dari jilid sebelumnya) berjudul “beberapa kehendak dewa”, Bab 5 berjudul “Garis Batas”, Bab 6 berjudul “Orang yang menyeramkan”, dan yang terakhir bab 7 berjudul “senja”.

    Bab 4 mengisahkan mengenai pekerjaan sehari-hari Yato yang ia lakukan bersama dengan Yukine. Selain melakukan pekerjaan aneh, seperti membetulkan ban bocor dan pekerjaan aneh lainnya, Yato juga diminta tolong oleh dewa Tenzin untuk membunuh Ayakashi yang sering berulah di jalur perkereta apian sehingga membuat orang yang sedang depresi bunuh diri, dengan menabrakkan diri ke kereta. Yato sempat enggan melakukan hal tersebut, karena ia benci dengan orang yang membuang nyawanya semudah itu, padahal setiap shinki masih ingin hidup namun mereka sudah mati duluan.

  Bab 5 mengisahkan mengenai perkembangan Yukine, yang sudah berhasil membuat garis batas, garis tersebut digunakan untuk mencegah Ayakashi mendekat dengan cara membuat garis yang tidak bisa dilewati oleh mereka. Yukine juga merasa muak hidup bersama dengan Yato dan sempat kabur sehingga ia melihat roh terhasut oleh Ayakashi hingga roh mereka ternodai. Melihat Yukine yang ketakutan membuat Iki Hiyori menyuruh Yukine tinggal bersamanya, karena ia tidak tega melihat kehidupan Yukine bersama dengan Yato. Hiyori mengira bahwa Yukine masih anak-anak, padahal mereka hanya selisih satu tahun, namun Yukine lebih pendek dari anak seusianya.

   Bab 6 meperlihatkan bahwa kelakuan Yukine semakin memburuk setelah ia serumah dengan Hiyori. Bahkan ia mencuri uang Hiyori untuk kepentingan dirinya sendiri. Yato yang “tertusuk” akibat kelakuan Yukine itu berusaha untuk memperingatinya untuk berhenti melakukan kejahatan, namun hal tersebut diabaikan olehnya. Kemudian mereka bertemu dengan Kofuku dan juga shinki miliknya yang bernama Daikoku. Pertemuan mereka membahas masa lalu Yato yang katanya pernah membunuh orang dan Shinki sehingga sekarang ia menjadi musuh seseorang yang menyeramkan. Setelah mendengar hal itu, Yato, Hiyori, dan Yukine bertemu dengan seseorang yang sedang mengendarai harimau dan menyerang Yato, siapakah wanita tersebut?.

   Bab 7 menampilkan pertarungan antara Bishamon VS Yato. Yato sempat terdesak karena Bishamon yang kuat dan kondisi Yato yang melemah karena terkena yasumi yang berasaal dari Yukine. Di saat mereka sudah kewalahan, Kofuku yang dipanggil oleh Hiyori datang dan membuka Fuuketsu sehingga pertarungan mereka harus dihentikan saat ini karena khawatir akan kedatangan monster dari lubang tersebut. Dan selesailah kisah dari buku 2 ini.

     Seperti buku sebelumnya, jilid ke2nya ini tidak memiliki kesalahan printer sehingga semua gambar tidak ada yang pudar. Seperti biasa ada beberapa bagian yang tidak keliatan karena terpotong oleh bagian tengah buku, saya sering mengalaminya dengan komik terbitan elex, semoga ke depannya bisa diperbaiki. Untuk kalimat sudah lumayan membaik karena beberapa kata tidak diubah ke dalam bahasa Indonesia sehingga kesan jepangnya lebih terasa, selain itu juga ada penjelasan kata-kata tersebut di komiknya, sehingga tidak membuat pembacanya bingung. Buku 2 ini menampilkan beberapa karakter baru seperti Kofuku dan Bishamon, ternyata dewa yang ada di kisah ini tidak hanya Yato seorang, namun yang miskin memang cuma Yato sejauh ini. Dari segi bahasa sudah semakin bagus dan mudah dipahami, tidak ada masalah (kecuali bagian summary yang saya sebutkan di awal yang masih mengganjal). Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi.

         Sekian review kali ini, terima kasih sudah membaca review ini. Mohon maaf jika ada salah kata maupun typo dalam review ini. Share artikel ini ya, onegaishimasu. Jangan lupa beli komiknya di toko buku terdekat ya!!!    

Comments