Noragami Buku 1 Review


  • General Information

Pengarang        : Adachitoka
Penerbit           :  Kodansha, Ltd (Jepang); PT Elex Media Komputindo (Indonesia)
Tahun terbit     : 2014 (Indonesia)


  • Story
    Busumi selalu mendapat cemooh dari teman-teman sekelasnya. Di saat dirinya meratapi nasibnya di toilet, tanpa sengaja ia melihat tulisan di dinding toilet. Tanpa berpikir panjang Busumi pun segera menghubungi seseorang yang namanya tertera di tulisan itu. Siapakah dia dan apakah Busumi akan bisa terbantu dengan menghubungi orang itu?
  • Opinion
    Seperti kebanyakan komik lainnya, Chapter pertama komik ini memiliki porsi yang banyak dari buku ke 1 nya ini, hampir setengah halaman dari buku ini untuk mengisahkan prologue dari komik ini. Setelah membaca chapter pertamanya kita tahu cerita seperti apa yang akan terjadi selanjutnya dan juga pengenalan singkat mengenai tokoh utama dari komik ini, Yatogami.

    Chapter ke 2 dari manga ini memperkenalkan karakter baru, Iki Hiyori yang nantinya akan memiliki peran penting di dalam kehidupan sang tokoh utama, Yato. Di chapter ini dijelaskan masalah yang terjadi antara mereka berdua sehingga mereka akan semakin akrab seiring berjalannya cerita.

     Chapter ke 3 kembali memunculkan karakter baru di akhir kisah yang bernama Yukine. Berbeda dengan Yato yang merupakan dewa dan Hiyori seorang manusia, Yukine adalah sebuah Shinki, senjata yang digunakan oleh para dewa dalam menumpas Ayakashi (di komik ini disebut monster, namun lebih keren kalau saya sebut ayakashi kan :3). Dengan kehadiran Yukine akhirnya Yato memiliki senjata setelah shinki sebelumnya pergi meninggalkan dirinya. Cerita semakin menarik karena masih banyak hal yang belum dimunculkan seperti adakah dewa lain sepert Yato? apakah semua dewa miskin seperti Yato? hanya buku selanjutnya yang bisa menjawabnya.

     Setelah membaca komik ini saya merasa puas karena semua gambar di dalamnya memiliki gambar yang jelas, tidak ada gambar yang pudar. Sayangnya ada beberapa bagian kertasnya yang tipis sehingga gambar dibelakangnya sedikit terlihat di halaman yang sedang kita baca, namun tidak terlalu menggangu ketika membaca. Untuk bahasa sudah lumayan baik sehingga cerita di dalamnya mudah dipahami oleh pembaca Indonesia, namun bagi yang sudah membaca versi jepangnya mungkin ada beberapa perbedaan di bagian penamaan, terutama honorifik yang sama sekali tidak ada di komik Jepang yang terbit di Indonesia (saya salut dengan Lite Novel yang terbit Indonesia tetap mempertahankan honorifik ini). Semoga nanti ke depannya komik Jepang yang terbit di Indonesia bisa lebih mendekati versi aslinya dari segi bahasa, harus ada honorifik dan format namanya diubah ke format nama Jepang. Namun jika tidak memungkinkan dapat ditulis di bukunya bahwa format penamaan di versi Indonesia menggunakan versi yang mana, marga di depan atau di belakang.

     Sekian review komik kali ini, terima kasih telahmembaca review ini. Mohon maaf jika ada salah kata maupun typo dalam pos ini. Share pos ini ya,onegaishimasu.

Comments